1. Sejarah Singkat Desa Sompak
Desa Sompak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sompak, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Secara historis, Desa Sompak didirikan oleh masyarakat Dayak Kanayatn yang menetap di wilayah perbukitan dan lembah subur yang dilalui oleh aliran sungai kecil. Nama "Sompak" sendiri diyakini berasal dari kata dalam bahasa Dayak yang mengacu pada lokasi yang landai dan subur.
Desa ini telah mengalami perkembangan sejak era kolonial hingga masa kemerdekaan. Dulu, desa ini merupakan bagian dari jalur perdagangan hasil bumi antara daerah pedalaman dengan kota pelabuhan di pesisir.
2. Budaya Lokal
Desa Sompak masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi Dayak Kanayatn. Beberapa unsur budaya yang masih hidup hingga kini antara lain:
-
Adat Naik Dango: Ritual tahunan sebagai ungkapan syukur atas panen padi.
-
Tarian Tradisional: Seperti tarian Monong dan tarian Gantar, ditampilkan saat upacara adat atau penyambutan tamu.
-
Rumah Adat: Masyarakat masih mempertahankan bangunan rumah panjang (betang) sebagai pusat aktivitas adat.
-
Seni Ukir dan Anyaman: Keahlian turun-temurun dalam membuat kerajinan dari rotan dan bambu.
3. Potensi Pariwisata
Desa Sompak memiliki potensi wisata alam dan budaya yang menarik, antara lain:
-
Wisata Alam:
-
Air Terjun Sungai Nangka: Terletak di kawasan hutan lindung yang asri.
-
Bukit Saran: Tempat trekking dan panorama alam yang indah.
-
-
Wisata Budaya:
-
Festival Naik Dango: Atraksi budaya tahunan yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
-
Homestay Budaya: Pengalaman tinggal bersama masyarakat Dayak dan mengikuti aktivitas harian mereka.
-
4. Potensi Lokal
Desa Sompak memiliki berbagai sumber daya lokal yang dapat dikembangkan, seperti:
-
Pertanian: Padi ladang, jagung, sayuran, dan rempah-rempah.
-
Perkebunan: Karet, kopi, dan kelapa sawit.
-
Peternakan dan Perikanan: Ayam kampung, babi lokal, dan kolam ikan air tawar.
-
Kerajinan Tangan: Anyaman rotan, tikar pandan, serta ukiran kayu khas Dayak.
-
Ekowisata dan Agrowisata: Perkebunan organik dan paket wisata edukatif.
5. Tantangan dan Peluang
Tantangan:
-
Aksesibilitas: Jalan menuju desa masih banyak yang rusak dan sulit dilalui saat musim hujan.
-
Keterbatasan Infrastruktur: Air bersih, listrik, dan jaringan internet belum merata.
-
Pendidikan dan SDM: Masih terbatasnya tenaga pendidik dan fasilitas sekolah.
-
Ancaman Ekologis: Deforestasi dan penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan.
Peluang:
-
Pengembangan Ekowisata: Keindahan alam dan budaya unik sangat potensial dikembangkan.
-
Pemberdayaan UMKM: Produk lokal seperti kopi, madu hutan, dan kerajinan bisa dipasarkan secara luas.
-
Dukungan Pemerintah dan LSM: Program desa wisata, ketahanan pangan, dan pendidikan alternatif.
-
Digitalisasi Desa: Potensi untuk memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran hasil desa dan pelayanan publik.